Mungkin beberapa dari kalian udah liat update gw di Path atau BBM soal pelayanan terkahir
Itu benar adanya
Terhitung mulai tanggal 27 Juli 2014, gw mengundurkan diri sebagai pemusik dan pembimbing musik di remaja
Hal yang mendorong gw melakukan hal ini adalah karena tidak adanya perubahan yang mampu membawa perkembangan, dan gw merasa sudah tidak nyaman lagi dengan kondisi terlalu eksklusif yang dibuat BP remaja
Kenapa eksklusif? karena BP selalu memisahkan diri dalam beberapa hal. Ketika ibadah remaja biasa mereka akan duduk dibelakang atau di ruang audio, bahkan orang yang sebenarnya tidak bertugas saat itu pun ada di sana. Lalu BP selalu mengadakan rapat di hari minggu, pada saat gw masih menjabat BP, rapat pada hari minggu dimulai jam 11, sedangkan saat ini lebih sering dimulai jam 10, tidak hanya rapat Bp tapi juga rapat yang lainnya yang berhubungan dengan acara remaja. Ketika anda rapat, BP tidak berbaur dengan remaja lain, pernah memperhatikan bahwa sekarang sedikit sekali anak remaja yang duduk ngobrol di depan ruang BP? Sangat sedikit bahkan sering kali tidak ada. Itu karena BP sendiri tidak bersosialisasi dengan remaja.
Gw membeberkan fakta ini bukan hanya sekedar asal ngomong. Gw pun pernah menjabat BP sekitar 1,5 tahun dimana akhirnya gw keluar karena adanya perselisihan dengan ketua waktu itu dan juga tidak adanya apresiasi dan hanya krtikisasi yang didapat. Pada masa gw masih menjadi BP jarang sekali gw ikut rapat, kenapa? Buat gw rapat besar itu useless, akan lebih efektif jika tiap bidang rapat personal dlu, maka ketika rapat BP keseluruhan cukup ketua bidang saja yang hadir mewakili bidangnya. Hal yang sering terjadi ketika rapat dihadiri banyak orang adalah, adanya tidak fokus dan juga beberapa anggota malah menjadi asik sendiri. Hal kedua adalah gw lebih memilih berbaur dengan remaja lain, gw berusaha menjadi jembatan antara BP dengan Remaja.
Kondisi saat ini boleh gw bilang lebih buruk dibandingkan masa terdahulu, dimana sama sekali tidak ada pembenahan yang gw rasa mampu membawa perubahan, BP mengeluhkan minimnya pemusik, jemaat remaja yang seperti zombie, namun mereka hanya mengeluh tanpa adanya tindak lanjut. Training pemusik pun kini hanya sekedar wacana saja. Namun ketika ada pemusik atau WL yang tanpa melalui training terlebih dahulu dilarang untuk melayani apakah ini cerdas?. Training sangat perlu gw akui itu, karena gw pun melalui prosedur training terlebih dahulu sebelum mulai melayani, namun kita tidak bisa terlalu baku terhadapa sebuah peraturan, kita harus juga menyesuaikan dengan keadaan. Ketika gw keluar pun ada yang bilang gw tidak bertanggung jawab dengan keluar begitu saja, dan malah akan semakin kekurangan pemusik. Pada dasarnya gw melakukan ini pun untuk mendidik BP agar bertindak cepat mengantisipasi, mau sampai brgantung pada generasi tua seperti gw, othniel, yudi, ko frans, deny, aldo. Menjalankan sesuatu tanpa adanya antisipasi akan hal yang buruk mungkin terjadi adalah bodoh. Pernah terbayangkan ketika semua pemusik veteran keluar, tinggal berapa pemusik murni yang masih remaja? drummer hanya menyisakan 3, pianis 1, bassist 1, gitaris 1. Ini bahkan tidak mencapai jumlah rekrutan gw dahulu.Cuma sekedar info bukan mau pamer sekaligus klarifikasi kalau gw gak bertanggung jawab, selama 6 tahun gw menjadi pemusik gw sudah merekrut 4 drummer, 3 bassist, 2 gitarist, 4 pianist. Untuk masalah jemaat remaja yang seperti zombie, mungkin dikarenakan kurang adanya aura yang keluar dari setiap penatalayan. Sedikitnya jumlah pemusik membuat beberapa pemusik bisa melayani sebulan 2x, Terlalu sering melayani akan membuat seseorang jenuh, dan totalitas permainannya akan turun, sehingga ia hanya sekedar bermain saja sebagai rutinitas. Padahal ketika seorang pemusik bermain dengan hati, walaupun skill ia tidak terlalu spesial, namun aura dia akan sampai ke jemaat dan akan menggugah hati jemaat.
Pada dasarnya gw membuat ini bukan untuk menyerang melainkan untuk membuat BP tersadar dari imajinasi mereka bahwa mereka tidak sekeren yang mereka duga. Awalnya gw malah ingin membuat Open Letter yang berisi pernyataan pengunduran diri yang akan ditempel di depan ruang BP atas nama Yudi, Othniel, dan Gw sendiri. Namun atas saran dari teman gw, cara ini akan lebih damai mungkin.
Terima kasih atas semuanya, segala macam hal baik yang manis dan pahit sudah gw dapatkan selama 6 tahun pelayanan di remaja. Hal yang paling diinginkan pemusik sekarang pun yakni popularitas sudah gw dapatkan, rasa tidak dihargai pun sudah gw dapat, Terima kasih buat teman pelayanan gw selama ini, tim terbaik yang pernah gw miliki Yoel, Tio, dan Hansen. Pemusik yang dengan rela hati bersedia melayani setelah gw bujuk, dan juga Tuhan Yesus Kristus yang memberikan kesempatan gw untuk melayani sejauh ini, dan kembali memberikan kesempatan untuk melayani di luar gereja
Semoga BP membaca ini bukan sebagai hinaan, ajakan perang, namun untuk pembelajaran.
Tuhan Memberkati